KlikSultengKomunitasParigi Moutong

Polres Parigi Moutong Panen Raya Jagung Dukung Program Swasembada Pangan

×

Polres Parigi Moutong Panen Raya Jagung Dukung Program Swasembada Pangan

Sebarkan artikel ini
Polres Parigi Moutong menggelar panen raya jagung di lahan pertanian binaan mereka yang berlokasi di Dusun Tiga,Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat. Foto: Humas Polres Parimo

KlikParigi.id – Polres Parigi Moutong menunjukkan komitmennya mendukung program ketahanan dan swasembada pangan nasional melalui kegiatan panen raya jagung yang digelar di lahan pertanian binaan di Dusun Tiga, Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Rabu (21/5/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan A.N, S.I.K., M.H., dan dihadiri oleh sejumlah pihak, di antaranya Danramil Parigi Kapten Inf Abdul Hafid, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Rasmi Taha, Camat Parigi Barat Idham Karandja, Kepala Desa Baliara Fadli Badja, ulama pondok pesantren Ittihaadul Ummah KH. Muh Qasim Abdul Madjid, serta tokoh masyarakat.

Baca Juga:  Pemkab Parimo Susun RPJMD 2025–2029, Bupati: Libatkan Semua Pihak

Kapolres Parigi Moutong mengatakan, panen raya ini menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya berperan menjaga keamanan, tetapi juga turut mendukung pembangunan di sektor pertanian.

“Ini bagian dari kolaborasi nyata antara Polri dan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian pangan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah bagian penting dari ketahanan nasional, dan Polri siap mengambil peran aktif.

Sementara itu, KH. Muh Qasim Abdul Madjid mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebut panen jagung tersebut membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama generasi muda.

Baca Juga:  DisKopUKM: Memanfaatkan Sumberdaya Alam Untuk Diolah Menjadi Produk yang Bernilai

“Ini awal yang baik bagi upaya bersama kita dalam kegiatan sosial dan pertanian,” katanya.

Lahan jagung yang dipanen merupakan hasil kerja sama Polres dengan para petani lokal. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah menuju swasembada pangan pada 2025, dan diharapkan menjadi contoh sinergi positif antara aparat dan warga dalam membangun ketahanan pangan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *