KomunitasParigi Moutong

Pengurus Dekranasda Parigi Moutong Resmi Dilantik, Batik Jadi Fokus Utama

×

Pengurus Dekranasda Parigi Moutong Resmi Dilantik, Batik Jadi Fokus Utama

Sebarkan artikel ini
Penggukuhan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Parigi Moutong. Foto: Klikparigi/Alexsander

Klikparigi.id – Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Parigi Moutong resmi dikukuhkan, Kamis (28/08/2025) di Auditorium Kantor Bupati. Pengukuhan dipimpin langsung oleh Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, S.Kom., selaku Pembina Dekranasda, didampingi Ketua Dekranasda Parigi Moutong, Hestiawati Nanga.

Dalam sambutannya, Bupati Erwin menegaskan bahwa Dekranasda bukan hanya wadah kreatif, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal melalui pemberdayaan para pengrajin.

“Parigi Moutong memiliki banyak pengrajin yang handal. Pemerintah akan terus mendukung melalui peningkatan sarana, prasarana, hingga membantu pemasaran produk kerajinan lewat pameran maupun promosi digital,” jelas Bupati.

Baca Juga:  Kejuaraan Antar Kampung Kembali Digelar di Parigi Moutong

Salah satu fokus utama yang akan dikerjakan Dekranasda adalah penetapan motif batik khas Parigi Moutong. Menurut Bupati, sayembara akan digelar untuk menentukan motif resmi dengan melibatkan para tokoh adat.

“Batik ini akan menjadi identitas daerah, sehingga perlu kesepakatan bersama. Nantinya, motif batik tersebut juga akan diaplikasikan pada pembangunan infrastruktur agar benar-benar mencerminkan ciri khas Parigi Moutong,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Parigi Moutong, Hestiawati Nanga, menyampaikan bahwa dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, masih ada dua daerah yang belum memiliki motif batik, yakni Parigi Moutong dan Banggai Kepulauan.

Baca Juga:  Tahun Baru Islam 1447 H, Bupati Parigi Moutong Ajak Masyarakat Tebar Kepedulian Sosial

“Ini akan menjadi fokus kerja kami. Harapannya, motif batik khas Parigi Moutong segera ditetapkan, diproduksi massal, dan digunakan dalam berbagai kegiatan resmi. Dengan begitu, batik kita bisa menjadi brand yang dikenal luas,” ungkap Hestiawati.

Untuk sementara, masyarakat Parigi Moutong masih menggunakan motif Parigata dalam kegiatan resmi. Namun, Dekranasda menargetkan penetapan motif batik khas daerah dapat segera terealisasi sebagai identitas budaya lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *