KLIKPARIGI.ID – Cabang olahraga tenis lapangan pada PORKAB VI Parigi Moutong akhirnya resmi ditutup pada Kamis, 27 November 2025, setelah sebelumnya sempat tidak dipastikan penutupannya sejak pertandingan dimulai pada 21 November.
Meski penutupan berlangsung meriah, penyelenggaraan cabor ini menyisakan catatan penting terkait tata kelola organisasi Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam sambutannya, Sekretaris KONI Parigi Moutong, Supardin, mengungkapkan bahwa KONI sempat mempertimbangkan untuk tidak mengucurkan anggaran pelaksanaan Porkab untuk cabor tenis lapangan. Hal tersebut disebabkan adanya persoalan administrasi dan ketidakpatuhan pengurus PELTI terhadap mekanisme pertanggungjawaban anggaran yang telah ditetapkan.
“Kami hampir tidak mengeluarkan anggaran untuk cabor ini. Namun karena mempertimbangkan keinginan para atlet yang meminta solusi, KONI akhirnya tetap mendukung agar Porkab Tenis Lapangan dapat terlaksana sepenuhnya,” ujar Supardin saat memberikan sambutan di Lapangan Indoor Tenis Kantor Bupati.
Ia menegaskan bahwa setiap cabor di bawah naungan KONI wajib menjalankan pengelolaan anggaran secara akuntabel. Ketidaktertiban administratif, lanjutnya, dapat berdampak pada pembinaan olahraga serta kepercayaan antarorganisasi.
Supardin turut mengingatkan pengurus PELTI agar segera melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk meningkatkan transparansi dalam proses organisasi maupun pembinaan atlet. Ia menilai pembinaan olahraga yang sehat hanya dapat terwujud jika tata kelola organisasi dijalankan secara profesional.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Cabor Tenis Lapangan, Roni Saputra, menyampaikan bahwa sorotan dari KONI merupakan masukan penting bagi PELTI. Ia bahkan mengungkapkan bahwa sejumlah persoalan internal membuat pembukaan dan penutupan kegiatan nyaris tidak terlaksana secara maksimal.
“Sejak awal, pengurus PELTI yang hampir diberikan sanksi oleh KONI masih bersedia hadir saat pembukaan. Tetapi jelang penutupan, panitia justru ditinggalkan sehingga acara hampir tidak bisa berjalan. Ini tentu sangat disayangkan karena dapat menurunkan semangat atlet,” jelasnya.
Roni menambahkan bahwa panitia telah melaporkan situasi tersebut kepada Panitia Porkab KONI Parigi Moutong sebagai bahan evaluasi. Ia juga menyebut bahwa dirinya bersama sejumlah klub tenis akan menyurati Pengurus PELTI Provinsi untuk meminta penyegaran kepengurusan di tingkat kabupaten.
Meski dihiasi dinamika internal organisasi, penutupan Porkab VI cabor tenis lapangan tetap berlangsung meriah. Para atlet menerima piala, piagam, dan uang pembinaan bagi para juara ganda putra maupun ganda putri. Momen itu kembali membangkitkan antusiasme para atlet untuk terus berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan mendatang.
Penutupan ini sekaligus menjadi momentum bagi KONI, PELTI, klub-klub tenis, dan seluruh pemangku kepentingan untuk berbenah dan membangun kolaborasi lebih solid, demi mendorong prestasi tenis lapangan di Kabupaten Parigi Moutong pada masa mendatang.











