Parigi MoutongSosial Budaya

Kaya Simbol dan Makna, Bupati dan Wabup Parigi Moutong Disambut Adat Olongian Tialo

×

Kaya Simbol dan Makna, Bupati dan Wabup Parigi Moutong Disambut Adat Olongian Tialo

Sebarkan artikel ini
Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, dan Wakil Bupati, Abdul Sahid resmi disambut melalui prosesi adat Olongian Tialo. Foto: Istimewa

Klikparigi.id – Bupati Parigi Moutong Hi. Erwin Burase dan Wakil Bupati Abdul Sahid secara resmi disambut dalam prosesi adat Olongian Tialo, Sabtu (19/7/2025) di Desa Mepanga, Kecamatan Mepanga. Tradisi ini menjadi simbol pengukuhan pemimpin baru yang sarat nilai budaya dan kearifan lokal.

Prosesi dimulai dengan pemasangan siga, ikat kepala khas budaya Kaili dan Tomini, yang melambangkan keteguhan, kewibawaan, serta kesiapan dalam memimpin. Selanjutnya, Bupati dan Wakil Bupati diarak menggunakan kursi bambu kuning, simbol penghormatan dan kesiapan menjawab amanah rakyat.

Baca Juga:  KPU Parigi Moutong Umumkan Hasil Verfak Pertama Dukungan Bakal Calon Perseorangan Pilkada 2024

Iringan tarian Cakalele menambah kekhidmatan acara, mencerminkan semangat keberanian dan warisan kepahlawanan leluhur. Keduanya kemudian menaiki tangga lanjara, struktur adat yang mengandung simbol-simbol penting: bambu kuning (kemakmuran), pohon pinang (kejujuran), kepala buaya (kekuatan), dan pohon pisang (manfaat).

Prosesi dilanjutkan dengan doa adat dan spiritual, memohon perlindungan dan kebijaksanaan dari Tuhan Yang Maha Esa serta para leluhur. Simbol-simbol sakral juga diinjak sebagai bagian dari ritual, seperti Sinaguri (keteguhan), Sulampaan (kesabaran), Siranindi (kesejukan), Taban’ange (perlindungan), batu (prinsip), dan besi (kekuatan).

Baca Juga:  Lomba O2SN-FLS2N, Mawardin: Terus Berlatih dan Kembangkan Potensi yang Dimiliki

Dalam sambutannya, Bupati Erwin Burase mengungkapkan rasa haru dan bangga atas penyambutan adat tersebut. Ia menyebut, tradisi lokal adalah identitas dan kekuatan masyarakat yang harus dijaga di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.

“Adat dan budaya adalah akar pembangunan. Tanpa itu, pembangunan akan kehilangan jiwanya,” ujar Bupati.

Ia juga menekankan pentingnya membentuk Lembaga Adat Desa sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal.

“Lembaga Adat Desa akan menjadi pilar dalam membumikan kembali nilai-nilai adat di tengah masyarakat modern,” tambahnya.

Baca Juga:  Evaluasi Statistik Sektoral Daerah dan Satu Data Indonesia Kab. Parigi Moutong

Acara ini dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Forkopimda, pejabat tinggi pratama, tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, serta unsur lembaga adat dari Kecamatan Tomini, Mepanga, dan Ongka Malino.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *