Parigi MoutongPotret

Erwin Burase Tinjau Dampak Banjir di Desa Matolele, Fokus Perbaiki Akses Warga

×

Erwin Burase Tinjau Dampak Banjir di Desa Matolele, Fokus Perbaiki Akses Warga

Sebarkan artikel ini
Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, bersama rombongan meninjau langsung lokasi banjir di Desa Matolele, Kecamatan Parigi Tengah. Foto: Klikparigi/Alexsander

Klikparigi.id – Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, bersama Ketua TP-PKK Hestiwati Nanga, meninjau langsung lokasi banjir di Desa Matolele, Kecamatan Parigi Tengah, Selasa (16/9/2025). Fokus kunjungan tertuju pada jembatan penghubung Matolele – Binangga yang putus akibat derasnya arus banjir.

Dalam rombongan tersebut, Bupati didampingi Kepala BPBD dan jajaran Dinas Pekerjaan Umum. Ratusan warga bersama camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat menyambut kedatangan Bupati dan Ketua TP-PKK dengan penuh haru. Kehadiran mereka dinilai sebagai bentuk kepedulian pemerintah di tengah bencana.

“Yang paling kami butuhkan saat ini adalah perbaikan jembatan karena akses terputus. Namun kedatangan Bupati bersama Ibu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ujar Kepala Desa Matolele.

Baca Juga:  Tahun Baru Islam 1447 H, Bupati Parigi Moutong Ajak Masyarakat Tebar Kepedulian Sosial

Bupati Erwin menegaskan pemerintah daerah segera menurunkan alat berat untuk perbaikan darurat.

“Saya sudah melihat langsung kondisi jembatan. Ini urat nadi aktivitas warga. Perbaikan darurat segera dilakukan agar akses kembali normal, lalu dilanjutkan pembangunan permanen. Saya juga menyarankan pembangunan box culvert dan normalisasi sungai agar masalah ini tidak terulang,” katanya.

Erwin menjelaskan, box culvert merupakan konstruksi beton bertulang berbentuk kotak yang berfungsi menyalurkan air di bawah jalan. Sistem ini dinilai lebih efektif menahan debit air besar, pemasangannya cepat, dan lebih tahan lama dibanding jembatan konvensional.

Baca Juga:  Sinergi Bersama, Parigi Moutong Wujudkan Kabupaten Bebas Kekerasan

Bupati juga menuturkan bahwa rekomendasi teknis tersebut didasari pengalamannya selama empat periode menjadi anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Dapil Parigi Moutong.

“Saya paham betul kondisi geografis Parigi Moutong, terutama daerah rawan banjir. Solusi seperti box culvert bukan hanya membangun akses, tetapi juga langkah mitigasi jangka panjang,” jelasnya.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, perambahan hutan dan penebangan liar memperburuk risiko banjir.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menjaga alam. Kalau kita rawat hutan, sungai, dan lingkungan, risiko bencana bisa kita kurangi,” tegasnya.

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Parigi Moutong Diterima Secara Adat, Simbol Pemimpin Telah Hadir

Disisi lain, kehadiran Ketua TP-PKK Hestiwati Nanga menjadi bagian dari pendekatan sosial pascabencana. Ia menyapa warga, bercengkerama, serta berdialog dengan ibu-ibu dan anak-anak terdampak banjir. Kehadirannya memberi dukungan psikologis agar masyarakat tidak larut dalam trauma.

Kunjungan tersebut tidak hanya menunjukkan respon cepat pemerintah dalam penanganan infrastruktur, tetapi juga sisi humanis melalui perhatian pada pemulihan sosial masyarakat. Kehadiran Bupati dan Ketua TP-PKK menjadi bukti bahwa pemerintah hadir sepenuhnya, baik untuk pemulihan fisik maupun psikologis pascabencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *