KLIKPARIGI.ID – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong kembali melanjutkan proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan menggelar Konsultasi Publik II penyusunan dokumen materi teknis, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Lantai II Hotel Oktaria, Kelurahan Masigi, Parigi, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Zulfinasran S.STP., M.A.P., mewakili Bupati.
Dalam arahannya, Sekda menyampaikan bahwa RTRW merupakan dokumen fundamental yang menentukan arah penataan ruang dan pengembangan wilayah untuk jangka panjang.
“RTRW tidak hanya menjadi acuan pembangunan fisik, tetapi juga berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat, keberlanjutan lingkungan, kepastian investasi, dan tertib pemanfaatan ruang,” jelasnya.
Ia menilai perubahan kondisi sosial, ekonomi, serta kebutuhan infrastruktur yang semakin kompleks menuntut adanya pembaruan terhadap tata ruang yang sudah ada. Revisi RTRW, menurutnya, menjadi langkah penting agar rencana pembangunan daerah selaras dengan tantangan, potensi, dan kebutuhan terkini.
Konsultasi Publik II ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian penyusunan materi teknis yang sebelumnya dimulai pada Tahap Konsultasi Publik I bersama organisasi perangkat daerah dan stakeholder terkait. Masukan dari pertemuan pertama turut diperdalam dalam forum ini untuk kemudian dirumuskan sebagai bagian dari rancangan akhir revisi RTRW.
Sekda Zulfinasran mengajak seluruh peserta memberikan kontribusi pemikiran, terutama mengenai pengembangan kawasan strategis, penataan urban dan perdesaan, perlindungan kawasan lindung, penguatan jaringan transportasi dan utilitas, hingga sinkronisasi kebijakan tata ruang nasional, provinsi, dan daerah.
“RTRW bukan dokumen yang dibuat secara sepihak. Harus ada keterlibatan aktif dari masyarakat, akademisi, sektor usaha, dan seluruh perangkat daerah. Semakin banyak perspektif, semakin baik kualitas tata ruang yang kita hasilkan,” tegasnya.
Ia memastikan bahwa Pemkab Parigi Moutong berkomitmen menjalankan proses revisi RTRW secara transparan, partisipatif, dan berbasis data. Ia berharap hasil diskusi dan evaluasi dalam forum tersebut mampu melahirkan rumusan yang kuat sebagai pijakan pembangunan untuk dua dekade ke depan.
“Semoga forum ini melahirkan rekomendasi strategis demi terwujudnya Parigi Moutong yang tertata, berkelanjutan, dan memiliki daya saing,” tutup Sekda.











