Klikparigi.id – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mengikuti Rapat Inflasi yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny A. Lamadjido melalui zoom meeting, Rabu (3/9/2025). Pertemuan ini membahas perkembangan inflasi daerah per Agustus 2025 serta langkah strategis untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Dalam arahannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan perlunya kerja sama seluruh daerah agar inflasi di Sulawesi Tengah dapat terkendali. Saat ini, Sulawesi Tengah termasuk dalam 10 besar provinsi dengan angka inflasi cukup tinggi secara nasional.
“Target kita tiga bulan ke depan inflasi bisa terkendali dan tidak lebih dari 3,5 persen. Untuk itu, kita harus bergerak bersama,” ujar Anwar.
Ia menyebut tiga daerah dengan inflasi tertinggi, yakni Kabupaten Tolitoli (5,70%), Morowali (5,69%), dan Banggai khususnya Luwuk (4,66%), disusul Kota Palu (2,98%). Gubernur meminta daerah-daerah tersebut segera mengambil langkah konkret dengan dukungan tim provinsi.
Melalui Sekda Zulfinasran, menyampaikan bahwa Pemda telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi. Hingga minggu lalu, Pemkab telah menggelar 12 kali pasar murah di beberapa kecamatan, seperti Tinombo, Tinombo Selatan, Ampibabo, Siniu, dan Parigi.
Selain itu, Pemkab juga menjalankan program penanaman 10 ribu bibit cabai untuk menjaga ketersediaan komoditas yang kerap memicu inflasi.
“Komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi beberapa waktu terakhir adalah beras, bawang, dan cabai, sementara kebutuhan lainnya masih stabil,” jelas Zulfinasran.
Rapat inflasi ini diharapkan menghasilkan sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar langkah pengendalian dapat lebih efektif. Dengan gerakan bersama, stabilitas harga pangan di Sulawesi Tengah diharapkan tetap terjaga hingga akhir tahun.