KlikParigi.id – Jalan poros utama yang menghubungkan Kota Kolonodale dengan Desa Ganda-ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, tertutup material longsor sejak Minggu dini hari (15/6/2025). Tanah longsor yang menimbun jalan sepanjang kurang lebih 60 meter ini membuat jalur transportasi lumpuh total.
Jalan tersebut merupakan akses strategis menuju Kecamatan Soyojaya dan Kabupaten Tojo Una-una, serta jalur utama menuju pelabuhan feri di wilayah tersebut.
Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kolonodale dan sekitarnya sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Hujan disertai petir menyebabkan tanah dan batu dari tebing longsor dan menutup seluruh badan jalan.
Ketua Komisi I DPRD Morowali Utara, Arif Ibrahim, menyayangkan minimnya respons cepat dari perusahaan tambang yang beroperasi di sepanjang jalur Kolonodale–Ganda-ganda. Menurutnya, perusahaan seharusnya segera membantu penanganan bencana dengan menurunkan alat berat.
“Perusahaan besar tentu punya prosedur internal. Namun dalam kondisi darurat seperti ini, empati dan tindakan cepat jauh lebih penting dari birokrasi,” tegas Arif.
Ia menambahkan, hingga pukul 10.00 WITA, belum terlihat bantuan dari perusahaan seperti PT Mulia Pasific Resources (MPR), PT Central Omega Resources (COR), PT Trinusa Dharma Utama (TDU), dan lainnya, yang selama ini beroperasi di wilayah tersebut.
Saat ini, penanganan longsor hanya mengandalkan excavator dan dump truck milik Hj. Warda Mamala, serta loader milik Dinas PUPR Morowali Utara. Arif khawatir keterbatasan alat berat akan membuat proses pembersihan memakan waktu lama, padahal jalur tersebut sangat vital bagi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
Ia juga menyoroti bahwa bencana ini tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, namun diduga turut diperparah oleh aktivitas pertambangan yang mengabaikan aspek pelestarian lingkungan.
Turut hadir di lokasi anggota DPRD Morut lainnya, Usman Ukas dan I Wayan Landra. Dari unsur pemerintah daerah, tampak Kepala BPBD Morowali Utara Delfia Parenta, Sekretaris Dinas PUPR Alamsyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syarifuddin, Kapolsek Petasia, serta beberapa personel pemadam kebakaran.
Pemerintah daerah dan aparat setempat terus berupaya membuka akses jalan sesegera mungkin agar jalur transportasi kembali normal.