KlikSultengKomunitasParigi Moutong

BRIN dan UNESCO Gelar Workshop Literasi Kebencanaan di Parigi Moutong, Libatkan DPRD Sulteng

×

BRIN dan UNESCO Gelar Workshop Literasi Kebencanaan di Parigi Moutong, Libatkan DPRD Sulteng

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi II DPRD Sulteng, Rachmat Syah Tawainella, ikut serta dalam kegiatan workshop literasi kebencanaan. Foto: Istimewa

KlikParigi.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan UNESCO mengadakan workshop literasi kebencanaan di Aula Kantor Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu, 26 April 2025. Kegiatan ini turut melibatkan anggota Komisi II DPRD Sulawesi Tengah, Rachmat Syah Tawainella, S.H., M.M.

Workshop ini juga dihadiri oleh Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, SKM., M.Kes., serta melibatkan Universitas Budi Luhur Jakarta. Salah satu narasumber yang hadir adalah Mohamad Isnaeni, S.IP.

Baca Juga:  Mayday 2025: Buruh di Parigi Moutong Tuntut Sistem Outsourcing Dihapus

Ketua Tim Komite Nasional Indonesia untuk Program MOST UNESCO, Dr. Fahriati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk respons terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pengurangan risiko bencana. Ia menekankan pentingnya pendekatan inklusif yang mengedepankan pengetahuan lokal dan budaya setempat, terutama bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

“Kami ingin literasi kebencanaan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Dr. Fahriati.

Rachmat Syah Tawainella menambahkan bahwa Sulawesi Tengah, termasuk Parigi Moutong, merupakan wilayah rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi. Ia menyoroti pentingnya membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat melalui literasi kebencanaan yang menyentuh semua kalangan.

Baca Juga:  Produk Minyak VCO Berkah Lana Lino Termurni di Kabupaten Parigi Moutong

“Penanggulangan bencana tidak cukup hanya dengan pendekatan teknis. Diperlukan edukasi yang menyeluruh dan inklusif agar masyarakat siap menghadapi risiko,” jelasnya.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Parigi Moutong semakin tanggap terhadap potensi bencana melalui pemanfaatan pengetahuan lokal dan budaya yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *